Prefiks di- dan meN- pada Karangan Narasi Siswa SMP di Kota Tangerang Selatan
DOI:
https://doi.org/10.63629/widyantara.v2i2.127Keywords:
Karangan narasi, prefiks di-, prefiks meN-Abstract
Penulisan awalan pada suatu kata memiliki peran penting dalam menghasilkan makna sehingga kalimat menjadi efektif. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui penggunaan prefiks di- dan meN- yang ada pada karangan narasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik penelitian yang digunakan adalah analisis isi, yaitu dengan meneliti karangan narasi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih banyak menggunakan prefiks meN- 90,57% daripada prefiks di- 9,43% dalam menulis karangan narasi. Prefiks meN- yang lebih dominan digunakan oleh siswa berdasarkan perubahan bentuknya adalah prefiks mem- dan men-. Prefiks di- yang lebih banyak digunakan oleh siswa berdasarkan makna yang ditimbulkannya adalah dikenai perbuatan atau tindakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan prefiks di- dan meN- pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kota Tangerang Selatan dapat dikatakan sudah cukup baik, karena siswa sudah dapat memahami penggunaan di- sebagai awalan serta memahami perubahan bentuk prefiks meN- sesuai dengan kaidah kebahasaan Bahasa Indonesia.
This research aims to determine the use of the prefixes di- and meN- in the narrative essays of class VII students of SMP Negeri 1 South Tangerang City. This research uses a descriptive qualitative approach. The research technique used is content analysis, namely by examining students' narrative essays. The results showed that students used the prefix meN- (90.34%) more than the prefix di- (9.66) in writing narrative essays. The prefix meN- which is more dominantly used by students based on changes in form is the prefix mem- and men-. The prefix di- which is more widely used by students based on the meaning it gives is 'subject to an action or action'. So, it can be concluded that the use of the prefixes di- and meN- in class VII students of SMP Negeri 1 South Tangerang City can be said to be quite good because students can understand the use of di- as a prefix and understand changes in the form of the prefix meN- by linguistic rules in Indonesia.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 WIDYANTARA

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.